Senin, 09 Januari 2012

SUKA yang GELAP atau SUKA yang TERANG


Sering menjadi polemik, bila bicara tentang tingkat kegelapan kaca film yang mana yang dipilih.
Disatu sisi pandangan keluar sangat penting bagi pengendara mobil, baik pada kaca depan, samping maupun belakang.
Namun, pertimbangan keamanan dan privacy menjadi pertimbangan utama juga khususnya di Jakarta dan Kota Kota besar lainnya.
Akhirnya sering pilihan yang dianggap paling tepat, malah menciptakan problema baru bagi konsumen.

Mari kita bahas, dimulai dengan pemilihan kaca film untuk kaca depan.
Ada sebagian konsumen yang memilih Kaca Film yang VLT (Visible Light Transmittance) nya 60% atau kegelapan 40% untuk kaca depan dengan pertimbangan agar nggak terlalu terang/transparan dari luar.
Namun pada malam hari, pandangan keluar menjadi kurang clear bagi sebagian pengendara, atau bahkan bila pada proses pemasangan, si Installer / Tinter kurang maksimal membersihkan bidang kaca yang akan dipasangin kaca film, maka cahaya lampu dari depan bisa pecah, sehingga pandangan pengendara ke jalan menjadi terganggu.

Kemudian untuk kaca samping dan belakang, biasanya mayoritas pilihan jatuh pada kaca film dengan VLT 20-05% atau tingkat kegelapan 80 sampai dengan 95%.
Pada siang hari, kaca film dengan kegelapan 80 sampai dengan 95% akan nyaman sekali, namun pada malam harinya, kembali pandangan keluar bisa jadi masalah.
Jadi solusinya gimana dong…?

Menurut penulis, idealnya untuk pemasangan kaca film di mobil adalah VLT 70-80 atau tingkat kegelapan 20-30% maksimal untuk kaca depan, dan VLT 40-30 atau tingkat kegelapan 60 – 70% maksimal.

Pilihan ada pada konsumen, namun penjual / tok kaca film seyogyanya memberikan masukan karena 90% calon pemakai kaca film itu awam sekali dengan spesifikasi produk.
Disini pelu diketahui juga, bahwa semua produk kaca film memiliki angka VLR (Visible Light Reflectance).
VLR sering diabaikan oleh konsumen maupun penjual kaca film, padahal semakin besar VLR maka pada malam hari didalam mobil akan terjadi mirroring.
Mirroring/ Pantulan ini bisa mengganggu sebagian orang karena refleksi bisa mengurangi pandangan keluar juga.

Seiring dengan makin menjamurnya merk kaca film dari supplier yang hanya memikirkan keuntungan semata hingga yang benar benar memasukkan unsur edukasi pada setiap dealing, seharusnya membuat calon konsumen untuk lebih kritis, tidak hanya karena terpengaruh iklan.
Negara kita ini masih Negara Berkembang dimana fleksibilitas dalam segala hal masih terbuka, termasuk juga Undang Undang Perlindungan Konsumen yang bisa dikatakan masih kurang maksimal diberlakukannya.
Calon Konsumen musti benar benar kritis membaca spek sebelum memutuskan untuk membeli agar tidak kecewa kemudian dimana hanya Surat Pembaca di Media Media saja yang sering menjadi tempat curhat, sementara uang udah terlanjur keluar.

Sebenarnya ada opsi buat mengawinkan antara kebutuhan, kenyamanan dan investasi.
Saat ini telah ditemukan produk kaca film yang bisa Gelap Terang secara otomatis tergantung intensitas Cahaya dan Panas Matahari.
Teknologi ini dikenal dengan Teknologi Dual VLT dimana kita serasa memiliki dua lembar kaca film yang bisa copot pasang setiap hari dibidang kaca yang sama, namun uniknya hanya perlu sekali investasi.
Materi BIO CERAMIC sebagai Temuan Terbaru dipakai pada Kaca Film jenis ini, dimana BIO CERAMIC ini seperti hidup karena bisa membuat Kaca Film berubah Gelap Terang sendiri.

Teknologi Dual VLT dengan Bio Ceramic, saat ini menjadi Hot Topic bagi para Produsen untuk dibahas, didiskusikan dan didevelop.
Kelebihan dari Kaca Film Dual VLT ini adalah pada saat VLT nya turun (kaca Film menjadi lebih gelap) maka kemampuan penolakan panasnya meningkat significant.
Bisa dikatakan, tuk menjawab pertanyaan seperti judul diatas: SUKA yang GELAP atau SUKA yang TERANG, Kaca Film Dual VLT adalah Jawaban yang Tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar