Senin, 09 Januari 2012

Percakapan di Toko kaca Film, siang itu.


Siang itu di sebuah Toko Variasi di sebuah Komplek Sentra Otomotif di Jakarta yang juga menjual kaca film terjadi percakapan antara Calon Pembeli dan Pemilik Toko.
Percakapan tersebut menarik perhatian penulis yang kebetulan berada di Toko disebelahnya karena si Calon Pembeli tertangkap mata oleh penulis telah berpindah beberapa Toko sebelum berhenti dan bertanya di Toko Variasi terakhir disebelah Toko dimana penulis lagi berada menunggu Pemilik Toko selesai melayani Pembeli.
Percakapan yang terekam oleh memory penulis kira kira begini ( walau ga pas banget kata demi katanya ya):

Calon Pembeli             : Om, ada Kaca Film yang 60% ?
Pemilik Toko              : Ada, mau yang mahal atau yang murah.
Calon Pembeli             : Memangnya apa bedanya, Om ?
Pemilik Toko              : Ya pasti beda Mas, harga kan ga bohong.
Calon Pembeli             : Maksudnya gimana Om, bisa tolong dijelasin ?
Pemilik Toko              : Kalo harganya mahal pasti bagus kualitasnya, gitu maksudnya.
Calon Pembeli             : Ooo…gitu ya, kualitas yang dimaksud itu apanya Om, saya gaptek.
Pemilik Toko              : (mulai nunjukin ekspresi terlihat kesel) ya kualitas nolak panasnya.
Calon Pembeli             : Taunya darimana Om, kalo nolak panasnya bagus.
Pemilik Toko              : (jawabnya ketus) kan ada alatnya, bisa di test.
Calon Pembeli             : Alatnya pasti akurat ya Om, karena kata teman, alat test sering boong.
Pemilik Toko              : Kalo ga percaya ya cari aja toko lainnya.
Calon Pembeli             : Ya deh Om, gitu aja sewot.

Setelah itu Si Calon Pembeli meninggalkan toko tersebut, sambil ngomel: jualan koq jutek, siapa yang mau beli.

Percakapan diatas terlihat simple namun berefek besar sekali, tul nggak.
Ada pepatah yang mengatakan: Pembeli Adalah Raja, dan penulis setuju sekali.
Bagaimana kita bisa menjual bila kita melayani dengan stengah hati alias ga sabar alias jutek ?.
Namun, sebenarnya bisa juga ada yang tersembunyi bila Penjual melayani setengah hati.
Contohnya, mungkin Sang Penjual abis berantem ama istri atau bahkan yang lebih parah adalah Sang Penjual tidak menguasai produk, sehingga saat menghadapi Calon Pembeli yang Kritis dan untuk menutupi Ketidak Tahuannya, jawab yang singkat singkat dan terkesan jutek adalah way out untuk menutupi kekurangannya.

Kaca Film memang selembar plastik tipis yang berfungsi menolak panas atau menahan pecahan kaca saat terjadi benturan.
Namun, kaca Film bukan sembarang plastik biasa, karena telah melewati proses produksi dengan biaya investasi yang besar sekali, sehingga memiliki kemampuan yang menakjubkan.

Mari kita kembali keatas, dalam perbincangan antara Calon Pembeli dengan Pemilik Toko ada 6 pertanyaan yang sangat sering dilontarkan dan semestinya harus bisa dijawab oleh semua Pemilik Toko yang menjual Kaca Film dengan baik dan bersahabat.
Sekarang penulis akan copy-paste perbincangan diatas dan mencoba menjawab dengan versi penulis ya.
Mudah mudahan bisa memberikan manfaat bagi Calon Pembeli Kaca Film dan memberi inspirasi dalam menjawab bagi Pemilik Toko Kaca Film.

Calon Pembeli             : Om, ada Kaca Film yang 60% ?
Penulis                        :
Ada, mau mencari yang kualitas yang bagaimana dan dipasang di kaca bagian mana ya. Maksud saya untuk kaca depan atau kaca samping belakang
Calon Pembeli             : Memangnya apa bedanya, Om ?
Penulis                        :
Ada bedanya Mas, agar bisa disesuaikan dengan budget yang tersedia, bila budget juga menjadi prioritas, karena kami menghargai investasi Anda.
Calon Pembeli             : Maksudnya gimana Om, bisa tolong dijelasin ?
Penulis                        :
Begini , kami menghargai investasi Anda itu maksudnya adalah agar jangan sampai setelah Anda beli Kaca Film yang Tingkat Kegelapannya 60% untuk Kaca Depan mobil Anda, lalu setelah itu pada saat Anda mengendarai mobil pada malam hari malah menciptakan masalah pada pandangan kejalan.
Calon Pembeli             : Ooo…gitu ya, kualitas yang dimaksud itu apanya Om, saya gaptek.
Penulis                        :
Kualitas Kaca Film itu bermacam macam tergantung dari cara pembuatannya dan material apa yang dipakai sebagai formulanya.
Semakin bagus kualitas material yang dipakai, maka akan semakin bagus juga kualitas penolakan panasnya.
Calon Pembeli             : Taunya darimana Om, kalo nolak panasnya bagus.
Penulis                        :
Pertanyaan yang bagus sekali.
Pertama, Masing masing individu memiliki kulit dengan tingkat sensitifitas yang berbeda.
Menurut penelitian ilmiah, rata rata individu dengan kulit terang biasanya lebih sensitive terhadap panas, alias lebih mudah merasa kepanasan dibandingkan dengan individu yang berkulit lebih gelap.
Jadi sering ada statement 2 orang yang berbeda, yang satu bilang kaca film merk ini bagus nolak panasnya, namun seseorang lainnya bilang: nggak ah, panas koq.
Kedua, Setiap Produk Kaca Film mempunyai karakter yang berbeda beda pula, jadi sebaiknya mintalah spesifikasi produk yang ditawarkan dan pastikan bahwa spesifikasi yang ditulis di katalog produk adalah spesifikasi asli dari Pabrik, bukan hasil modifikasi.
Kemudian tanyakan apa arti dari tulisan tulisan di katalog serta arti angka angkanya.
Saat ini, untuk lebih mempermudah dibuatlah alat portable yang bisa mengukur seberapa performance sebuah produk kaca film tersebut.
Calon Pembeli             : Alatnya pasti akurat ya Om, karena kata teman, alat test sering boong.
Penulis                        :
Pertanyaan yang bagus juga.
Alat yang paling akurat untuk mengukur kualitas sebuah produk Kaca Film adalah Spectrophotometer, tapi harganya selangit dan belum ada Toko Kaca Film yang punya.
Alat alat portable yang ada di market / dimiliki Toko Kaca Film hanya bisa mengukur sebagian dari total performance sebuah produk kaca film.
Jadi yang paling akurat menurut saya, adalah spesifikasi dari Pabrik Pembuat Kaca Film tersebut dan kejujuran dari Penjual / Toko Kaca Film.
Karena Penjual / Pemilik Toko Kaca Film yang Jujur akan ngomong apa adanya tentang kualitas produk yang ditawarkan.
Calon Pembeli             : Ok Om, kalo gitu sebaiknya saya pakai yang mana ya, kasih discount ya.

Pesan moral dari ilustrasi diatas adalah, saat ini Calon Pembeli harus mendapatkan informasi yang benar, bukan semata mata agar produk yang ditawarkan, laku terjual… namun tidak mengindahkan kaidah I.K.E (Informasi – Komunikasi – Edukasi)

3 komentar:

  1. :D
    panjang juga ya,
    itu yakin hafal ? saat menjelaskan kembali kepada calon pembelinya ..

    BalasHapus
  2. mantabss..saya suka penjual seperti ini
    moga SR tambah larissss :D

    BalasHapus
  3. Pengetahuan itu ada dimana-mana, dan ngga rugi berbagi ilmu. Thanks sob..

    BalasHapus